Salah satu strategi pemasaran digital yang masih efektif hingga sekarang adalah email blast. Melalui metode ini, kamu bisa mengirimkan ratusan hingga ribuan email sekaligus ke daftar penerima yang sudah kamu miliki. Cara ini efektif untuk mempromosikan produk, memberikan informasi penting, hingga meningkatkan brand awareness.
Namun, ada satu masalah umum yang sering dihadapi oleh para pelaku bisnis: email blast yang dikirim justru masuk ke folder spam. Jika ini terjadi, tingkat open rate akan turun drastis, dan efektivitas kampanye pun jadi sia-sia.
Supaya email blast kamu tidak dianggap spam dan bisa mencapai target dengan optimal, berikut 7 tips penting yang wajib kamu terapkan.
1. Gunakan Alamat Email yang Valid dan Profesional
Mengirim email promosi menggunakan domain gratis seperti @gmail.com
atau @yahoo.com
meningkatkan risiko email kamu terdeteksi sebagai spam. Solusinya adalah menggunakan alamat email resmi perusahaan. Misalnya:
- Hindari: [email protected]
- Gunakan: [email protected]
Menggunakan domain profesional akan membuat email kamu lebih tepercaya di mata penerima dan juga server penyedia email.
2. Pastikan Kamu Sudah Mendapatkan Izin dari Penerima
Mengirimkan email blast tanpa izin adalah salah satu penyebab utama email kamu masuk folder spam. Penerima akan menganggap email tersebut mengganggu atau tidak relevan. Untuk mengatasinya:
- Gunakan formulir subscribe di website.
- Manfaatkan event offline untuk mengumpulkan data email.
- Berikan insentif menarik, seperti e-book gratis atau voucher diskon, agar orang mau memberikan emailnya.
Dengan mendapatkan izin terlebih dahulu, email kamu akan dianggap relevan dan memiliki kemungkinan lebih besar untuk dibuka dan dibaca.
3. Lakukan Segmentasi Daftar Email
Salah satu kesalahan fatal dalam email marketing adalah mengirimkan email yang sama ke semua orang. Padahal, kebutuhan tiap audiens berbeda-beda.
Segmentasi email bisa dilakukan berdasarkan:
- Riwayat pembelian
- Minat dan preferensi
- Lokasi geografis
- Usia atau demografi
Contoh: Jika kamu menjual produk kecantikan, kirimkan email berbeda untuk remaja dan wanita dewasa. Dengan segmentasi yang tepat, tingkat open rate bisa meningkat hingga 40% lebih tinggi.
4. Buat Konten Email yang Relevan dan Menarik
Konten adalah jantung dari email marketing. Jika kontennya tidak menarik atau tidak relevan, penerima akan langsung mengabaikan email kamu, bahkan melaporkannya sebagai spam.
Tips membuat konten email blast yang efektif:
- Gunakan headline yang singkat dan jelas.
- Berikan informasi yang bermanfaat, bukan sekadar promosi.
- Tambahkan call-to-action (CTA) yang jelas, seperti “Klik di sini untuk mendapatkan diskon 30%”.
- Sisipkan elemen visual seperti gambar, ilustrasi, atau infografik agar email lebih menarik.
5. Atur Frekuensi Pengiriman Email Blast
Terlalu sering mengirim email bisa membuat penerima merasa risih dan akhirnya menandai email kamu sebagai spam. Sebaliknya, jika terlalu jarang, mereka bisa melupakan brand kamu.
Rekomendasi frekuensi ideal:
- Maksimal 3–4 email per minggu untuk segmen yang sama.
- Jika daftar email kamu besar, misalnya 10.000 penerima, kirimkan email secara bertahap.
Contoh: kirim ke 2.000 penerima per hari agar server tidak mendeteksi lonjakan trafik mencurigakan.
6. Gunakan Subject Email yang Jelas dan Tidak Clickbait
Subject email adalah faktor penentu open rate. Jika subject terlalu clickbait atau menyesatkan, penerima akan merasa ditipu dan melaporkan email kamu sebagai spam.
Contoh perbandingan subject email:
- Tidak disarankan: “Wajib Baca! Diskon 90% Sekarang!!!”
- Disarankan: “Dapatkan Diskon 30% untuk Produk Favoritmu Minggu Ini”
Pastikan subject email relevan dengan isi email, singkat, dan memancing rasa penasaran tanpa terkesan berlebihan.
7. Sediakan Opsi Unsubscribe yang Mudah
Meskipun terlihat berlawanan dengan tujuan kampanye, menyediakan tombol unsubscribe justru membuat email kamu lebih kredibel. Jika penerima kesulitan berhenti berlangganan, mereka lebih mungkin melaporkan email sebagai spam, yang pada akhirnya merusak reputasi domain kamu.
Pastikan tombol unsubscribe:
- Mudah ditemukan
- Diletakkan di bagian bawah email
- Mengarahkan penerima ke halaman konfirmasi yang simpel dan cepat
Bonus: Gunakan Platform CRM untuk Email Blast yang Lebih Efektif
Mengelola email blast manual akan menyulitkan jika daftar email sudah besar. Untuk itu, gunakan platform CRM seperti Sunnyday yang memiliki fitur email automation dan tracking.
Dengan CRM, kamu bisa:
- Mengatur segmentasi email otomatis
- Menjadwalkan pengiriman sesuai waktu terbaik
- Memantau performa kampanye (open rate, click rate, bounce rate)
- Memastikan email tidak terdeteksi sebagai spam
Kesimpulan
Agar email blast kamu tidak dianggap spam, kamu perlu memperhatikan banyak aspek: mulai dari menggunakan email profesional, meminta izin penerima, melakukan segmentasi, hingga menciptakan konten yang relevan dan menarik. Dengan strategi yang tepat, email blast bisa menjadi alat pemasaran yang sangat efektif untuk meningkatkan penjualan dan membangun hubungan baik dengan pelanggan.
Kalau kamu ingin kampanye email marketing lebih efektif, terukur, dan bebas spam, gunakan CRM Sunnyday. Dengan fitur canggihnya, kamu bisa mengelola email blast dengan lebih mudah dan hasil yang maksimal.